Jumat, 11 November 2022

Teks Cerita Pendek

 TEKS CERITA PENDEK



Pengertia Cerpen

Cerpen adalah cerita pendek, jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang

manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek. Atau definisi cerpen yang lainnya yaitu

merupakan karangan fiktif yang isinya sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan yang

diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh sja. Maksud dari cerita pendek disini

ialah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman.

Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada

satu tokoh dan satu situasi saja.


Struktur Cerpen


Struktur teks cerpen dintaranya ada 6 (enam) bagian yaitu:

• Abstrak – merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi

rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak

bersifat opsional yang artinya sebuah teks cerpen boleh tidak memakai abstrak.

• Orientasi – adalah yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan

dengan cerpen tersebut.

• Komplikasi – Ini berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan

akibat, pada struktur ini kamu bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita

sebab kerumitan mulai bermunculan.

• Evaluasi – Yaitu struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai

mendapatkan penyelesainya dari konflik tersebut.

• Resolusi – Pada struktur bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi yang dialami

tokoh atau pelaku.

• Koda – Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks ceriita

oleh pembacanya.


Unsur Intrinsik Cerpen


A. Tema

Gagasan pokok yang mendasari dari sebuah cerita. Tema-tema pada umumnya yang terdapat

dalam sebuah cerita biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita (tersurat) dan tidak

langsung, dimana si pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri (tersirat).


B. Alur (Plot)

Jalan dari cerita sebuah karya sastra. Secara garis besarnya urutan tahapan alur dalam sebuah

cerita antara antara lain: perkenalan > mucul konflik atau permasalahan > peningkatan konflik –

puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik > penyelesaian.


C. Setting atau latar

Kalau setting sangat berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita tersebut.

Baca juga: Pengertian latar dan macamnya lengkap.


D. Tokoh Atau Pelaku

Yaitu pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai watak , sikap, sifat dan juga

kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita terdapat tokoh

protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antagonis (lawan dari tokoh utama atau

protagonis) dan tokoh figuran (tokoh pendukung untuk cerita).


E. Penokohan (perwatakan)

Pemberian sifat pada tokoh atau pelaku cerita. Sifat yang telah diberikan akan tercermin pada

pikiran, ucapan, serta pandangan tokoh terhadap sesuatu. Metode penokohan ada 2 (dua) macam

diantaranya:

Metode analitik adalah metode penokohan yang memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh

secara langsung, misalnya seperti: penakut, sombong, pemalu, pemarah, keras kepala, dll.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan secara tidak langsung memaparkan atau

menggambarkan sifat tokoh melalui: Penggambaran fisik (Misalnya berpakaian, postur tubuh,

bentuk rambut, warna kulit, dll), penggambaran melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh

lain, Teknik reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pendapat, sikap, dsb).


F. Sudut Pandang (Point of View)

Adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Ada beberapa macam

sudut pandang, diantaranya yaitu sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut

pandang “aku”), sudut pandang peninjau (orang ke-3), dan sudut pandang campuran. Sudut

pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang atau kata ganti orang

dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

Baca secara lengkap: Pengertian sudut pandang dan jenisnya pembahasan terjelas.

1. Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara):

• Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “aku , saya” dll.

• Jamak, yaitu ditandai oleh “kata kami dan kita”.

2. Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)

• Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “kamu, engkau, saudara, ada, bapak,” dll.

• Jamak, yaitu ditandai oleh kata “kalian”.

3. Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)

• Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “Ia, dia, beliau,” dll.

• Jamak, taitu ditandai oleh kata “mereka”.


G. Amanat atau pesan

Yaitu amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau

pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya.

Baca juga: Pengertian gaya bahasa atau majas dan jenisnya serta contohnya.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk yang terdapat di luar cerpen itu

sendiri(unsur yang berada di luar karya sastra). Unsur-unsur ekstrinsik dari cerpen tidak bisa

terlepas dari keadaan masyarakat saat diman cerpen itu dibuat oleh si penulis. Unsur ini sangat

memiliki banyak pengaruh pada penyajian amanat maupun latar belakang dari cerpen itu sendiri.

Dibawah ini akan unsur ekstrinsik dari cerpen diantaranya:


A. Latar belakang masyarakat

Yaitu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat sangat lah berpengaruh besar terhadap

terbentuknya sebuah cerita khususnya cerpen. Pemahaman itu bisa berupa pengkajian Ideologi

negara, kondisi politik negara, kondisi sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi

masyarakat.


B. Latar belakang pengarang

Ini bisa meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang

sebelumnya. Latar belakang pengarang biasanya terdiri dari:

• Biografi, Ini berisikan mengenai riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara

keseluruhan.

• Kondisi psikologis, ini berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau keadaan yang

mengharuskan seorang pengarang menulis cerita atau cerpen.

• Aliran Sastra, seorang penulis pastinya akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangatlah

berpengaruh pada gaya penulisan yang dipakai oleh penulis dalam menciptakan sebuah

karya sastra.

Ciri-ciri Cerpen

• Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.

• Bentuk tulisan yang singkat tentunya lebih pendek dari Novel.

• Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.

• Penokohan dalam cerpen sangat sederhana.

• Bersifat fiktif.

• Hanya mempunyai 1 alur.

• Habis dibaca sekali duduk.

• Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.

• Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup tidak seluruhnya.

• Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut

merasakan isi dari cerpen tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About

Facebook

Popular Posts

Blog Archive

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

About

Copyright © Rumah Belajar Online | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com