IMAN KEPADA HARI AKHIR DAN ALAM GHAIB
1. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
a. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
Yang dimaksud Hari Akhir adalah kehidupan di akhirat yang akan dialami oleh seluruh umat manusia sesudah berakhirnya kehidupan dunia ini. Hari Akhir bisa juga diartikan dengan hari hancurnya alam semesta (Hari Kiamat).
Mengenai kapan akan terjadi kiamat, tidak seorangpun dapat mengetahui kepastian kapan terjadinya, bahkan Nabi Muhammad saw sendiri dan malaikat yang paling utama yakni malaikat Jibril as. sekalipun tidak mengetahui, karena hanya Allah swt semata yang menentukan kapan kiamat dan yang mengetahui kapan terjadinya. Allah swt. berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadinya?” katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. Al-A’raf: 187)
Setelah kiamat seluruh umat manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia, dan akan menerima balasannya sesuai dengan amal perbuatannya tersebut. Dengan demikian beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini dengan hati adanya kehidupan akhirat sebagai pembalasan atas amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Sekecil apapun perbuatan tersebut, pastilah Allah swt membalasnya dan tidak ada satupun yang tertutupi oleh manusia di hadapan Allah swt kelak.
Hari Akhir merupakan salah satu peristiwa yang wajib kita imani dan percayai adanya sebagai umat muslim, sebab percaya kepada Hari Akhir merupakan rukun Iman ke lima dalam ajaran kita sebagai umat muslim, dosa besar jika kita sampai menganggap bahwa Hari Akhir dan segala yang berkaitan dengannya adalah hal yang mustahil terjadi dan tidak pernah terjadi.
Saat ini banyak manusia yang terlena dengan Hari Akhir disebabkan kehidupan duniawi. Mereka disibukkan dengan kehidupan dunia, sehingga tidak sadar bahwa kematian dengan berbagai caranya akan menjemputnya dimanapun ia berada dan kapanpun waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt. Sehingga manusia terbagi menjadi tiga golongan dalam menanggapi hari kiamat ini, yaitu:
a. Golongan yang tidak percaya terhadap kejadian Hari Akhir ini. Mereka beranggapan bahwankehidupan hanyalah ada di dunia, setelah mati maka tak akan ada kehidupan kembali. Golongan ini cenderung sebagian besar hidupnya hanya untuk kepentingan sesaat dan untuk duniawi saja, sehingga golongan ini kelak setelah kiamat akan menjadi golongan yang menyesal. Golongan ini disebut ateis (tidak mempercayai adanya Tuhan). Golongan ini tidak mengenal ibadah, tidak pula mengenal Tuhan.
b. Golongan yang mempercayai adanya reinkarnasi, yakni kembalinya manusia setelah mati sesuai dengan amal perbuatannya, seperti jika manusia tersebut selama kehidupan di dunianya baik, maka ia akan hidup kembali menjadi manusia yang lebih baik atau mulia dalam penjelmaan ruh manusia, begitu juga sebaliknya. Golongan ini banyak dipeluk oleh golongan ardhi, yakni agama buatan manusia.
c. Golongan yang meyakini adanya Hari Akhir, bahwa ada hari kebangkitan kembali dan hari pembalasan bagi umat setelah mati, dan ini disebut sebagai kehidupan yang sebenarnya. Golongan ini dianut pemeluk agama samawi yakni agama yang berasal dari Allah Swt. Semua agama samawi meyakini dan membenarkan terjadinya hari pembalasan atau hari kiamat, sebab agama ini adalah agama yang diwahyukan Allah swt untuk hambanya hingga disempurnakan dengan Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil ‘Alamiin.
2. Kebenaran Akan Terjadinya Hari Akhir
a. Kebenaran Al-Quran dan Hadits Mengenai Hari Akhir
Banyak sekali firman Allah swt (Al-Qur’an) maupun sabda Nabi Saw (Al-Hadis) yang menerangkan tentang Hari Akhir dan kehidupan di akhirat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keimanan kepada Hari Akhir itu. Berikut ini beberapa dalil naqli tersebut:
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Artinya : “dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al- Hajj : 7).
Kemudian firman Allah yang lain dalam surat At-Thaha ayat 15
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ
Artinya : “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.”
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw., pernah bersabda yang artinya :
“(Jibril) bertanya: “Apakah iman itu?” Rasulullah Saw. menjawab, “Iman ialah
engkau percaya kepada Allah swt, dan malaikat-malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan utusan-utusan-Nya, dan hari akhir, dan beriman pada qadha dan qadar-Nya”. (HR. Muslim)
b. Penjelasan Ilmu Pengetahuan Mengenai Hari Akhir
Menurut para pakar/ahli ilmu pengetahuan bahwa matahari itu berupa bola api raksasa yang teramat panas dan memancarkan sinar dan panas ke seluruh planet, termasuk bumi. Matahari berputar cepat dan terus menerus. Oleh karena itu setiap detik matahari kehilangan beratnya sebesar 4.000.000 ton. Matahari akan semakin mengecil, habis dan padam. Pada saat inilah kehancuran dunia dan alam ini akan terjadi.
Para ahli juga mengatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit tidak abadi. Dan seluruh galaksi di alam raya ini selain berotasi juga bergerak menjauhi bumi. Semakin jauh letak galaksi dari bumi, semakin cepat gerak tersebut. Selanjutnya mereka mengungkapkan bahwa alam raya ini bersifat seperti balon atau gelembung karet yang sedang ditiup ke segala arah ditandai dengan gerakan galaksi-galaksi tadi. Proses penggelembungan alam raya tersebut pasti suatu saat akan berhenti, seperti sebuah balon bila ditiup akan meletus. Begitu juga alam raya ini akan hancur lebur yakni kiamat.
3. Macam-macam Hari Akhir
Hari kiamat atau Hari Akhir di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Kiamat sughra, adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa misalnya terjadinya kematian, terjadinya musibah seperti banjir, gempa bumi, gelombang tsunami, dsb. Kiamat jenis ini tentunya pasti terjadi pada tiap makhluk di bumi ini, dan hanya diketahui melalui takdir Allah swt yang berkehendak.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut : 57)
b. Kiamat kubro, adalah kiamat besar, yaitu saat rusaknya jagad raya dengan segala isinya. Inilah yang merupakan janji Allah swt tentang berakhirnya kehidupan di alam dunia ini bagi seluruh makhluk Allah, baik manusia, hewan, tumbuhan dan yang lain sebagainya tanpa terkecuali.
Nama-nama lain hari akhir :
a. Yaumul akhir artinya Hari Akhir (QS. Al-Baqarah ayat 8)
b. Yaumul qiyamah artinya hari kiamat (QS. Al-Baqarah ayat 85)
c. Yaumul ba’ts artinya hari kebangkitan dari alam kubur QS. Ar-Rum ayat 56)
d. Yaumul hisab artinya hari perhitungan amal manusia (QS. Shad ayat 16)
e. Yaumul din artinya hari pembalasan (QS. Al-Fatihah ayat 4).
f. Yaumul haq artinya hari yang pasti terjadi (kiamat ) (QS. An-Naba ayat 29)
g. Yaumul wa’id artinya hari terlaksananya ancaman Allah swt bagi orang ingkar (QS. Qaf: 20)
h. Yaumul hasr artinya hari penyesalan atas dosa (QS. Maryam ayat 39)
i. Yaumul khuruj artinya hari keluar dari kubur (QS. Qaf ayat 42)
j. Yaumul mau’ud artinya hari yang dijanjikan (QS. Al-Buruuj ayat 2)
k. Yaumul ‘asir artinya hari yang sangat sulit (QS. Al-Muddatstsir ayat 9)
l. Yaumul Zalzalah, yaitu hari kegoncangan atau keruntuhan (QS. Al-Zalzalah ayat 1)
4. Tanda-tanda Kiamat
Meskipun Allah swt telah menjelaskan bahwa tidak ada satupun manusia yang tahu kapan kiamat akan terjadi, namun Allah swt masih berkenan dengan menunjukkan tanda-tanda akan datangnya Hari Akhir tersebut, agar manusia betul-betul percaya dan tidak ragu akan datangnya hari kiamat dan akan hadirnya kehidupan akhirat, sehingga manusia akan benar-benar mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan di akhirat dengan memperbanyak amal kebaikan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan, yang artinya :
“Dari Anas ra berkata. Aku mendengar Rasulullah saw bersabda sebagian tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah hilangnya ilmu dan maraknya kebodohan, dan maraknya perzinaan, dan maraknya minuman keras”. (HR. Bukhari Muslim)
Dalam hadis Nabi di atas dijelaskan tentang sebagian tanda-tanda kiamat, yaitu hilangnya ilmu berarti dengan banyaknya para ahli ilmu agama khususnya telah wafat, bertambahnya kebodohan terutama tentang Islam, serta perzinaan dan minuman memabukkan dianggap hal yang wajar dan berada di sekitar manusia.
Tanda-tanda tersebut saat ini mudah kita jumpai dan kita dengar, baik melalui media maupun yang terjadi di sekitar kita. Berpijak pada hadis tersebut, sepertinya memang kiamat atau Hari Akhir telah di depan mata kita, meskipun kita tidak pernah tahu kapan waktunya akan datang. Maka wajiblah kita sebagai manusia selalu ingat dan mendekatkan diri pada Allah swt, tidak ada jalan lain kecuali pertaubatan dan usaha kita memperbaiki diri di dunia sebagai bekal hidup setelah kematian.
Dari penjelasan Nabi Muhammad saw dalam hadis tersebut serta pendapat berbagai ulama yang ada, maka bisa dikatakan bahwa tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua. Yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Tanda kecil bersifat dekadensi moral (rendahnya moralitas manusia) sedang tanda besar mengarah kepada semakin dekatnya kerusakan jagat raya atau semakin tidak teraturnya sistem tata surya.
Tanda-tanda Kiamat Kecil
Tanda-tanda kecil yang dimaksud pada bab ini merupakan tanda akan hadirnya hari yang dijanjikan oleh Allah swt, secara umum bahwa tanda-tanda tersebut menuju ke arah perubahan moral atau penurunan moralitas manusia meskipun terlihat bahwa manusia semakin pandai dan mengalami kemajuan pada sisi keilmuan dan kecanggihan teknologi. Adapun tanda-tanda kecil hadirnya hari kiamat adalah:
1. Manusia bermegah-megahan dan melupakan Allah swt.
2. Sikap durhaka seorang anak terhadap orang tuanya dalam berbagai bentuk seperti,
menghardik, melawan dan tidak mematuhi perintah orang tua.
3. Zina mulai merajalela dan dilegalkan (dihalalkan)
4. Ilmu agama tidak dianggap penting lagi
5. Manusia kembali menyembah selain Allah swt, sehingga benar-benar melupakan-Nya.
6. Banyak ahli Al-Qur’an tetapi kelakuannya fasiq, yaitu hanya buat bacaan tanpa dipahami dan diamalkan oleh pembacanya.
b. Tanda-tanda Kiamat Besar
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
Artinya : “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” (QS. Al-Hajj : 1)
Ayat di atas menunjukkan kebenaran akan datangnya kiamat dengan tanda-tandanya yang sangat dahsyat, tanda-tanda besar hadirnya kiamat ini merupakan puncak berakhirnya kehidupan makhluk hidup di alam dunia. Tidak ada satupun makhluk yang bisa menghindar dari akibat terjadinya kiamat, sebab kiamat inilah akhir dari segala kehidupan yang selanjutnya seluruh manusia sejak zaman Nabi Adam as hingga datangnya kiamat ini akan mempertanggungjawabkan semua yang telah dilakukan di dunia sekecil apapun. Adapun tanda-tanda datangnya kiamat tersebut adalah:
1. Terbelahnya bulan
2. Matahari terbit dari arah terbenamnya
3. Keluarnya Dukhan (asap beracun) dari perut bumi yang membinasakan umat manusia
4. Seringnya terjadi peristiwa gempa bumi
5. Keluarnya hewan yang aneh dari dalam bumi
6. Keluarnya api dari dasar bumi yang membinasakan manusia
Tanda-tanda di atas tidak seorangpun yang mengetahui kapan akan terjadi, namun demikian wajiblah bagi umat muslim yang beriman untuk meyakini dan mempercayai bahwa tanda-tanda di atas tersebut akan terjadi, sehingga saat tanda-tanda itu terjadi maka pintu kebaikanpun semakin tertutup dan dunia semakin rusak serta tidak bias dikendalikan oleh kekuatan apapun, di luar kekuatan Allah swt.
5. Peristiwa yang Berhubungan dengan Hari Akhir
a. Alam Barzah
Alam barzah juga disebut alam kubur. Yaitu alam yang membatasi antara alam dunia dan akhirat, di alam barzah manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik dan buruk. Firman Allah swt:
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya : “agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukminun : 100).
b. Yaumul Ba’ats
Yaumul ba’ts artinya hari kebangkitan, yaitu hari bangkitnya kembali seluruh umat manusia sejak Nabi Adam as. hingga manusia terakhir dari alam.
c. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat manusia. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar, yakni tanah lapang yang datar di mana manusia akan berkumpul sesuai dengan keadaan amal dan perbuatan semasa hidupnya. Firman Allah swt:
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Artinya : “dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS.al-Kahfi: 47)
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
Artinya : “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka”. (QS. Al-Zalzalah: 6)
d. Yaumul Miizaan
Yaumul Mizan yaitu hari penimbangan amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia selama hidupnya. Firman Allah swt.
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji Sawipun pasti. Kami mendatangkan (pahala) nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al- Anbiya: 47)
e. Yaumul Hisab
Yaumul hisab artinya hari perhitungan amal baik dan buruk yang dilakukan selama hidupnya. Pada saat seperti itu seluruh manusia tidak akan bisa memungkiri tentang apa yang telah tertulis dalam catatan amal yang ada. Firman Allah swt.
الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Artinya : “Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah swt amat cepat hisabnya.” (QS. Al- Mukmin: 17)
f. Shirat
Shirath adalah titian penentu dari setiap manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan baik- buruknya. Shirath merupakan titian yang akan dilalui oleh seluruh umat manusia untuk menuju ke tempat yang telah ditentukan oleh Allah swt,. Digambarkan bahwa jembatan (titian) tersebut terbentang di atas permukaan neraka Jahanam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri. Setelah melewati masa di Mahsyar, kaum Muslim akan dibentangkan shirath
bagi mereka di atas Jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai dengan kadar keimanan mereka.
Di titian inilah manusia akan menentukan nasibnya sendiri melalui amal perbuatan yang telah dilakukan selama di dunia, ada yang melewatinya dengan mudah dan cepat, ada yang melewatinya dengan susah sehingga belum sampai di ujung manusia sudah terjatuh ke dalam neraka yang ada di bawahnya.
g. Surga dan Neraka
Surga dan neraka adalah tempat terakhir yang diciptakan oleh Allah swt untuk memberikan balasan atas perbuatan manusia semasa di dunia. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan pada Hari Akhir kelak, disediakan oleh Allah swt untuk orang yang bertaqwa.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
Artinya : “Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d ayat 23-24)
Neraka adalah tempat yang penuh penderitaan dan siksaan di akhirat kelak sebagai balasan perbutan buruk bagi orang-orang durhaka kepada Allah swt.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nisa ayat 56)
Secara visual neraka dan surga tidak dapat di gambarkan melalui media apapun, sebab ke dua tempat itu adalah hak penuh Allah swt atas selauruh makhluk di dunia ini. Allah swt hanya memberikan gambaran tentang keadaan yang terjadi di dua tempat tersebut yaitu neraka dan surga. Adapun gambar-gambar yang kita lihat melalui berbagai media merupakan ilustrasi keadaan sebenarnya yang akan terjadi dan kita jumpai kelak. Dengan demikian diharapkan kita selalu memiliki rasa takut akan adzab Allah swt di neraka dan selalu berharap akan kenikmatan- kenikmatan surga yang telah dijanjikan kepada kita.
6. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Hikmah dari beriman kepada Hari Akhir adalah akan menumbuhkan sifat sebagai berikut :
a. Mendorong setiap muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan amal kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena mereka yakin bahwa hanya dengan amal kebaikan saja yang dapat menyelamatkan dirinya dari siksaan.
b. Mendorong untuk gemar membelanjakan hartanya di jalan Allah swt serta memberantas sifat kikir, tamak dan rakus.
c. Mendorong untuk menghindari perbuatan buruk seperti kebiasaan mencontek, mengambil sesuatu yang bukan hak miliknya, korupsi.
d. Memiliki jiwa pemberani, teguh tidak penakut, terutama berjuang untuk melaksanakan dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam.
e. Dalam hidupnya di dunia tidak akan tenggelam dalam arus bermegah-megahan serta tidak pula dengki dan iri hati terhada kenikmatan yang diterima oleh orang lain.
f. Menentramkan batin terutama bagi orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak adil atau tindakan yang sewenang-wenang. Sehingga dapat menambah ketabahan, kesabaran dalam menghadapi segala macam ujian dan cobaan hidup
0 komentar:
Posting Komentar