KEARIFAN NABI MUHAMMAD SAW WUJUDKAN KEDAMAIAN
A. Kepercayaan Masyarakat Sebelum Islam
Pada awalnya, masyarakat Makkah adalah penganut agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as. Kemudian dilanjutkan oleh putranya Nabi Ismail as..
Perjalanan hidup Nabi Ibrahim, Siti Hawa (istrinya), dan Nabi Ismail (putranya)
membuahkan sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang sampai sekarang terpelihara, seperti Ka’bah, maqam Ibrahim, dan peristiwa qurban. Bahkan Proses
perjalanan kehidupan keluarga ini dinapaktilasi oleh umat Islam dalam salah satu
rukun haji.
Setelah Nabi Ismail as. wafat, masyarakat Makkah mulai pindah menyembah
selain Allah. Proses perpindahan kepercayaan itu berawal dari Amir bin Lubai
VHRUDQJSHPEHVDUVXNX.KX]D¶DK\DQJPHODNXNDQSHUMDODQDQNH6\DP6\LULD
Dia melihat penduduk kota Syam melakukan ibadah dengan menyembah berhala.
Dia tertarik untuk mempelajari dan mempraktikannya di Makkah. Dia membawa
berhala yang diberi nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah. Berhala Hubal menMDGLSLPSLQDQEHUKDOD\DQJODLQQ\DVHSHUWL/DWWD8]]DGDQ0DQQD
Dia mengajarkan kepada masyarakat Makkah cara menyembah berhalah. Sehingga masyarakat menyakini bahwa berhala adalah perantara untuk mendekatkan diri kepada tuhannya. Sejak itulah mereka mulai membuat berhala-berhala
sehinga mencapai 360 berhala yang diletakkan mengelilingi Ka’bah. Dan mulailah kepercayaan baru masuk ke masyarakat Makkah dan kota Makkah menjadi
pusat penyembahan berhala.
Ketika melaksanakan haji, bangsa Arab melihat berhala-berhala di sekitar
Ka’bah. Mereka bertanya alasan menyembah berhala. Para Pembesar menjawab
bahwa berhala-berhala tersebut merupakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah itu, mereka kembali ke daerahnya dan meniru cara ibadah
PDV\DUDNDW 0DNNDK 0XODLODK NHSHUFD\DDQ EDUX PHQ\HEDU GL VHOXUXK -D]LUDK
Arab.
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari Ibnu Abbas,
yang berbunyi: “Patung-patung yang ada pada zaman Nabi Nuh AS merupakan
patung-patung yang disembah pula dikalangan bangsa Arab setelah itu. Adapun
Wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa
adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpinGDKNH%DQL*KDWLIGLGLOHUHQJEXNLW\DQJWHUOHWDNGLNRWD6DED.”
Adapun Ya’uq adalah sesembahan Suku Hamdan. Nasr sesembahn suku HiP\DUGDQNHOXDUJD']L.LOD¶3DGDKDOQDPDQDPDLWXDGDODKQDPDRUDQJRUDQJ
VDOHK GL ]DPDQ 1DEL 1XK DV 6HWHODKPHUHND ZDIDW VHWDQPHPELVLNNDQ NDXP
12 Buku Siswa Kelas VII MTs
yang saleh supaya dibuat patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan
menamainya sesuai dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak disembah sebelum orang-orang saleh itu mati dan ilmunya telah hilang. Dari situlah,
penyembahan terhadap berhala-berhala mulai.
Masa itu disebut masa Jahiliyyah. Jahiliyyah bukan berarti mereka bodoh dari
keilmuannya, namun mereka bodoh dari keimanan kepada Allah seperti yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim as.. Mereka menyimpangkan ajaran-ajaran Nbai Ibrahim as. Adapun faktor-faktor penyebab penyimpangan tersebut adalah:
1. Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat
mereka membutuhkan.
2. Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama
kepala kabilah nenek moyang mereka.
3. Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana
mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Tuhan.
Disamping kepercayaan terhadap penyembahan berhala, ada kepercayaan lain
yang berkembang di Makkah, yaitu:
a. Menyembah Malaikat
Sebagian masyarakat Arab menyembah dan menuhankan malaikat. Bahkan
sebagian beranggapan malaikat adalah putri Tuhan.
b. Menyembah Jin, Ruh, atau hantu
Sebagian masyarakat Arab menyembah jin, hantu, dan ruh leluhur mereka.
Mereka mengadakan sesajian berupa kurban binatanag sebagai bahan sajian
agar mereka terhindar dari bahaya dan bencana.
Di saat-saat agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw. akan datang,
beberapa orang sudah berushaa untuk tidak menyembah berhala lagi dan berbalik menyebarkan ajaran tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim as. Diantara mereka
adalah Waraqah bin Naufa, Umayyah bin Shalt, Qus Saidah, Usman bin Khuwairis, Abdullah bin Jahsyi, dan Zainal bin Umar. Mereka adalah kelompok
yang menentang tradisi menyembah berhala. Namun Mereka meninggal sebelum
datangnya Islam.
B. Kondisi Sosial Masyarakat Makkah Sebelum Islam
Bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan
¿VLN NHNXDWDQ GD\DLQJDW KRUPDW DNDQ KDUJD GLUL GDQ PDUWDEDW SHQJDQXW NHbebasan, loyal terhadap pimpinan, pola hidup sederhana, ramah, ahli syair dan
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 13
sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkikis oleh kejahiliyahan mereka.
Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak)
VDPSDLPDEXNEHU]LQDEHUMXGLPHUDPSRNGDQVHEDJDLQ\D0HUHNDPHQHPSDWkan perempuan pada kedudukan yang sangat rendah. Perempuan dipandang ibarat
binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan kekuatan untuk membela
diri. Laki-laki memiliki kebebasan untuk menikah dan menceraikan semaunya.
Tradisi yang terburuk di masyarakat Arab adalah mengubur anak-anak perempuan mereka secara hidup-hidup. Mereka merasa terhina dan malu memiliki anak
perempuan dan marah bila istrinya melahirkan anak perempuan. Mereka menyakini bahwa anak perempuan akan membawa kemiskinan dan kesengsaraan.
Selain itu, sistem perbudakan berlaku di masyarakat Arab. Para majikan memiliki kebebasan mempelakukan budanyaknya. Mereka punya kebebasan menyiksa budaknya, bahkan memperlakukan budaknya seperti binatang dan barang
dagang yang bisa dijual atau dibunuh. Posisi budak tidak memiliki kebebasan
hidup yang layak dan manusiawi.
C. Kondisi Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam
Bangsa Arab memiliki mata pencaharian bidang perdagangan, pertanian, dan
peternakan. Peternakan menjadi sumber kehidupan bagi Arab Badui. Mereka berpindah-pindah menggiring ternaknya ke daerah yang sedang musim hujan atau
ke pandang rumput. Mereka mengosumsi daging dan susu dari ternaknya. Serta
membuat pakaian dan kemanya dari bulu domba. Jika telah terpenuhi kebutuhannya, mereka menjualnya kepada orang lain. Orang kaya dikalangan mereka
terlihat dari banyaknya hewan yang dimiliki.
Selain Arab Badui, sebagian masyarakat perkotaan yang menjadikan peternakan sebagai sumber penghidupan. Ada yang menjadi pengembala ternak milik
sendiri, ada juga yang mengembala ternak orang lain. Seperti Nabi Muhammad
Saw, ketika tinggal di suku Bani Sa’ad, beliau seorang pengembala kambing. Begitu juga Umar bin Khaththab, Ibnu Mas’ud dan lain.
Adapun Masyarakat perkotaan yang tinggal di daerah subur, seperti Yaman,
Thaif, Madinah, Najd, Khaibar atau yang lainnya, mereka menggantungkan sumber kehidupan pada pertanian. Selain pertanian, mayoritas mereka memilih perniagaan sebagai mata pencaharian, khusunya, penduduk Makkah. Mereka memiliki
pusat perniagaan istimewa. Penduduk Makkah memiliki kedudukan tersendiri dalam pandangan orang-orang Arab, yaitu mereka penduduk negeri Haram
(Makkah). Orang-orang Arab lain tidak akan mengganggu mereka, juga tidak
akan mengganggu perniagaan mereka. Allah Swt. telah menganugrahkan hal itu
14 Buku Siswa Kelas VII MTs
NHSDGDPHUHND$OODK6ZW%HU¿UPDQGDODP46DO$QNDEXW>@
j
ŮŚĵ j h
l
Ȋĵj
ĸ
h
Ŧ
h
=l
űj
Źjɉ
l
źh
ń l
ŴŲ j i
Mĵğ
ȍA i
ť ğ
śh
ňh
ļ
i
Ɇ
h
bĵe
ŶŲ<ĵ j e
Ųh
ŋh
ńĵh
Ŷ
l
Ű
h
šh
Łĵğ
ŵ
h
ɁAl
bh
ŋ
h
Žl
ű
h
ɉ
h
b
h
=
̈́h
`l
b
i
ŋ
i
ŧ
l
Ȳh
Žj
kġ
ĬAjĹh
ų
l
šjŶ
j
Ʌ
h
b h
`l
ź
i
ŶŲj
l
İ
i
Ž
Artinya : dan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya
Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia
sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran)
mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?
Suku Quraisy merupakan pendudukan Makkah yang memegang peranan
GDODPSHUQLDJDDQGL-D]LUDK$UDE0HUHNDPHQGDSDWSHQJDODPDQSHUQLDJDDQGDUL
orang-orang Yaman yang pindah ke Makkah. Orang-orang Yaman terkenal keahlianya di bidang perniagaan. Selain itu, kota Makkah memiliki Ka’bah sebDJDLWHPSDWRUDQJRUDQJGLMD]LUDK$UDEPHODNVDQDNDQKDML0HUHNDGDWDQJXQWXN
melaksanakan haji setiap tahun.
Kebiasaan Orang-orang Quraisy mengadakan perjalanan perdagangannya ke
daerah-daerah lain. Allah Swt. mengabadikan perjalanan dagang mereka sebagai
perjalanan dagang yang sangat terkenal, yaitu perjalanan musim dingin menuju
Artinya: Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. (Yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka
menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari
ketakutan. (QS. Quraisy [106] : 1-4)
Orang-orang Arab memiliki pusat-pusat perdagangan yang terkenal seperti
8ND]K0LMDQQDK GDQ =XO0DMD] )XQJVL SXVDW SHUGDJDQJDQ EXNDQ KDQ\D VHbagai tempat transaksi perdagangan, tetapi juga menjadi pusat pertemuan para
sastrawan, penyair, dan orator. Mereka saling menguji kemampuan. Hal ini mengambarkan bahwa konsep pasar tidak sekadar sebagai pusat perdagangan, tetapi
juga menjadi pusat peradaban, kekayaan bahasa dan transaksi-transaksi global.
Bahasa Arab orang-orang Quraisy pada saat itu menjadi bahasa yang paling mudah diucapkan, paling enak didengar serta paling kaya perbendaharaan kata dan
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 15
maknanya.
'DODPELGDQJHNRQRPLULEDVXGDKPHQMDGLWUDGLVLGDQOD]LPGLSUDNWLNNDQGL
MD]LUDK$UDE%DKNDQ0DNNDKVHEDJDLSXVDWVXGDKWHUSHQJDUXKLVLVWHPULED+DO
ini bisa terjadi karena terpengaruh dengan sistem perdagangan yang dilakukan
oleh bangsa lain.
Adapun alat transportasi utama saat itu adalah Unta, yang dianggap sebagai
perahu padang pasir. Unta merupakan kendaraan yang menakjubkan. Unta memiliki kekuatan yang tangguh, mampu menahan haus dan mampu menempuh perjalanan yang sangat jauh. Unta-onta ini pergi membawa barang dagangan dari
satu negeri ke negeri lainnya untuk diperjualbelikan.
D. Kondisi Politik Masyarakat Arab Sebelum Islam
Pada masyarakat Arab pra-Islam dapat dibagi menjadi bua bagian berdasarkan
atas batas territorial:
1. Penduduk kota (al-hadharah\DQJWLQJJDOGLNRWDSHUQLDJDDQ-D]LUDK$UDELD
seperti Makkah dan Madinah. Kota Makkah merupakan kota penghubung
perniagaan Utara dan Selatan. Para pedagang dengan kabilah-kabilah yang
berani membeli barang dagangan dari India dan Cina di Yaman dan menjualnya
ke Syiria di Utara.
2. Penduduk pedalaman yang mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Cara
mereka hidup adalah nomaden, berpindah dari suatu daerah ke daerah lain,
mereka tidak mempunyai perkampungan yang tetap dan mata pencaharian
yang tepat bagi mereka adalah memelihara ternak, domba dan unta.
Sebelum datangnya Islam, ada tiga kekuatan politik besar yang mempengaUXKL SROLWLN$UDE \DLWX NHNDLVDUDQ1DVUDQL%\]DQWLXP NHNDLVDUDQ 3HUVLD \DQJ
memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian
selatan.
.HNDLVDUDQ%\]DQWLXPGDQ.HNDLVDUDQ5RPDZL7LPXUGHQJDQLEXNRWD.RQstantinopel merupakan bekas Imperium Romawi masa klasik. Pada permulaan
abad ke-7, wilayah imperium ini telah meliputi Asia kecil, Siria, Mesir dan sebagian daerah Italia, serta sejumlah kecil wilayah di pesisir Afrika Utara juga berada
di bawah kekuasaannya.
Sedangkan kekaisaran Persia berada di bawah kekuasaan dinasti Sasanid (Sasaniyah). Ibu kota Persia adalah al-Madana’in, terletak sekitar dua puluh mil di
sebelah tenggara kota Baghdad yang sekarang. Wilayah kekuasaannya terbentang
16 Buku Siswa Kelas VII MTs
dari Irak dan Mesopotamia hingga pedalaman timur Iran serta Afganistan.
.RQGLVLSROLWLNMD]LUDK$UDEWHUSHQJDUXKLROHKGXDKDO\DLWXpertama, interakVLGXQLD$UDEGHQJDQNHNDLVDUDQ%\]DQWLXPGDQ3HUVLDKedua, persaingan antara
agama Yahudi, Nasrani dan Zoroaster.
Bangsa Arab terdiri beberapa suku. Mereka memiliki rasa cinta berlebihan
terhadap sukunya. Tidak jarang, peperangan terjadi antar suku. Seperti perang
Fujjar, perang saudara yang terkenal karena terjadi beberapa kali. Pertama perang
DQWDUDVXNX.LQDQDKGDQ+DZD]DQNHPXGLDQ4XUDLV\GDQ+DZD]DQVHUWD.LQDQDKGDQ+DZD]DQODJL3HSHUDQJDQ)XMMDUWHUMDGLWDKXQVHEHOXP5DVXOGLXWXV
6HODLQLWXGL-D]LUDK$UDEWHUGDSDW%HEHUDSDNHUDMDDQ\DQJSHUQDKDGDDQWDUD
lain:
1. Kerajaan Kindah (480-529 SM)
'LD DGDODK VDWXVDWXQ\D NHUDMDDQ \DQJ EHUGLUL GLWHQJDKWHQJDK -D]LUDK
Arab di antara hukum yang diatur berdasarkan kabilah. Namun, kerajaan ini berumur sangat pendek. Raja pertama kerajaan ini bernama Hajar Akil al-Mirar. Dia
tunduk di bawah kerajaan Himyar di Yaman. Cucunya yang bernama Harits bin
‘Amr berhasil meluaskan pengaruhnya ke Hirah. Namun, kerajaan mereka hancur
dan kembalilah kerajaannya pada kehidupan kabilah. Penyair yang bernama Imrul Qais salah seorang pengarang syair-syair masa jahiliah menisbatkan dirinya
pada raja-raja Kindah. Dia telah berusaha untuk membangun kembali kerajaan
leluhurnya, namun gagal.
2. Kerajaan Ma’in dan Kerajaan Qatban (1200 SM-700 SM)
.HGXD NHUDMDDQLQL KLGXS GL VDWX ]DPDQ .HGXDQ\D DGDODK NHUDMDDQ SDOLQJ
awal di Yaman. Namun, sejarah tentang kedua kerajaan itu sangatlah sedikit.
3. Kerajaan Saba’ (955 SM-115 SM)
Kerajaan Saba’ ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Ma’in dan Qatban. Kerajaan Saba’ juga meliputi Hadharmaut. Ibu kotanya adalah Ma’rab. Kerajaan ini
menjadi terkenal disebabkan dua hal.
Pertama, adanya Ratu Bilqis. Kisah tentang ratu ini dengan Nabi Sulaiman
disebutkan dalam surah an-Naml. Kedua, Bendungan Ma’rab yang besar. Bendungan ini menjadikan Yaman menjadi sebuah negeri yang makmur dan sejahtera.
Namun, kemudian bendungan ini hancur. Maka, terjadilah sebuah bencana air
bah yang dahsyat. Akhirnya, penduduk setempat banyak yang pindah ke wilayah
utara. Peristiwa ini sekaligus menjadi tanda kehancuran Saba’ dan berdirinya kerajaan Himyar.
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 17
Artinya : 15. Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan)
di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di
sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu)
adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.
16. Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besardan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr (QS.
Saba’ [34] : 15-16)
4. Kerajaan Himyar
Kerajaan ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Saba’ dan menjadikan Zhafar
sebagai ibukotanya. Raja-rajanya memberikan gelar kepadanya Tababi’ah. Saba’
dan Himyar meninggalkan peninggalan-peninggalan yang menunjukkan keagungan kemajuan yang dicapai dua kerajaan ini.
Kerajaan ini kemudian semakin mundur di akhir-akhir pemerntahannya. Sehingga, Yaman diduduki oleh orang-orang Romawi dan disusul kemudian oleh
Persia.
5. Pendudukan Romawi di Yaman
']XQXZDVUDMD+LP\DU\DQJPHPHOXNDJDPD<DKXGLPHPEHULSLOLKDQNHSDGD
orang-orang Masehi Najran antara memeluk agama Yahudi atau mereka harus
mati. Temyata mereka lebih baik memiliki mati daripada dipaksa harus memeluk
agama Yahudi. Maka, dia segera menggali parit dan mereka dibakar di dalam
parit itu.
̇
“Binasalah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan)
kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya.”(QS. al-Buruj [85]: 4-6)
18 Buku Siswa Kelas VII MTs
Sebagian mereka melarikan diri dan meminta bantuan kepada penguasa Habasyah yang menganut agama Kristen (an-Najasyi) yang kemudian meminta bantuan pada kaisar Romawi-pelindung agama Kristen. Kaisar kemudian mengirimkan kapal perang dan senjata. Maka, Najasyi mampu menaklukkan kota Yaman
berkat komandannya yang bernama Arbath.
Pada saat itu salah seorang pembantu dekatnya yang bernama Abrahah
melakukan pemberontakan dan akhirnya membunuhnya. Maka, jadilah Abrahah
penguasa di Yaman. Peristiwa ini terjadi pada saat hidupnya Abdul Mutthalib bin
Hasyim, kakek Rasulullah.
6. Pendudukan Orang-Orang Persia atas Yaman
6DODKVHRUDQJDQDNUDMD+LP\DU\DQJEHUQDPD6DLIELQ']L<D]DQPHODULNDQ
diri ke Persia. Dia meminta bantuan kepada orang-orang Persia untuk mcngeluarkan orang-orang Habasyah dari negerinya. Maka, mereka pun bergerak dan
mampu mengalahkan orang-orang Romawi.
Kisra Persia memerintahkan agar mengangkat Saif sebagai raja untuk seluruh
<DPDQ6HWHODK6DLIWHUEXQXK.LVUDPHQJLULP:DKUX]PHQMDGLSHQJXDVDGL<DPDQ GDQWXQGXN GL EDZDK SHPHULQWDKDQ3HUVLD6HWHODK:DKUX]PHQLQJJDO GLD
digantikan oleh anak-anak dan cucu-cucunya.
Tatkala Rasulullah diangkat sebagai Rasul, penguasa Yaman asal Persia saat
LWXDGDODK%DG]DQVDODKVHRUDQJNHWXUXQDQ:DKUX]5DVXOXOODKPHQJDMDN%DG]DQ
untuk memeluk Islam. la menyambut ajakan itu dan masuk agama Islam.
7. Kerajaan Hirah,
Sejarah kerajaan Hirah ini mulai sejak abad 111 M. dan terus berdiri sampai
lahirnya Islam. Kerajaan ini telah berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, karena
ZDUJD QHJDUDQ\D EDQ\DN PHQJDGDNDQ SHUMDODQDQSHUMDODQDQ GLVHOXUXK MD]LUDK
Arab terutama untuk berniaga, dalam pada itu mereka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Karena itu mereka dapat dianggap sebagai pennyiar
LOPXSHQJHWDKXDQGLMD]LUDK$UDE
8. Kerajaan Ghassan,
Nama Ghassan itu berasal dari mata air di Syam yang disebut Ghassan. Kaum
Ghassan memerintah di bagian selatan dari negeri Syam dan di bagian utara dari
MD]LUDK$UDE0HUHND WHODK PHPSXQ\DL NHEXD\DDQ \DQJ WLQJJL GDQ PHQJDQXW
agama Masehi yang diterimanya dari bangsa Romawi dan merekalah yang memaVXNNDQDJDPD0DVHKLLWXNHMD]LUDK$UDE
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 19
9. Hijaz,
+LMD]EHUEHGDGHQJDQQHJHULQHJHULDUDE\DQJODLQ1HJHUL+LMD]EHOXPSHUnah dijajah, diduduki dan dipengaruhi negara-negara asing. Hal itu dikarenakan
OHWDNJHRJUD¿VGDQQHJHULPLVNLQVHKLQJJDWLGDNPHQDULNQHJDUDQHJDUDODLQXQtuk menjajahnya.
Kota terpenting di daerah ini adalah Makkah, tempat ka›bah berada. Pada
awalnya, Makkah dan Ka'bah dikuasai oleh Nabi Ismail, kemudian putra sulungnya Nabit, dan dilanjutkan oleh penguasa-penguasan kabilah Jurhum. Kemudian
VXNX-XUKXPGLJDQWLROHKVXNX.KX]D¶DK\DQJGDWDQJGDUL<DPDQVHWHODKUXQWXKnya bendungan Ma'rib, dan berkusa di Makkah selama 300 th.
Dalam abad ke-5 M, Suku Quraisy merebut kekuasaan Makkah dan Ka’bah
GDUL.KX]D¶DK0DNNDKPHQJDODPLNHPDMXDQGLEDZDKNHNXDVDDQ6XNX4XUDLV\8QWXNPHQJXUXV0DNNDKGDQPHQJDPDQNDQSDUDSHQ]LDUDK\DQJGDWDQJNH
kota Makkah, suku Quraisy mendirikan semacam pemerintahan. Selain itu, suku
Quraisy mangatur urusan yang berkenaan dengan Ka’abah. Ada sepuluh (10)
jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku Quraisy yaitu :
a. Hijabah (penjara kunci ka’bah)
E 6LTD\DKSHQMDUDDLUPDWD=DP]DP
c. Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan criminal)
d. Sifarah (kuasa usaha Negara atau duta)
e. Liwa (jabatan ketentaraan)
f. Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin)
g. Nadwah (jabatan ketua dewan)
h. Khaimman (pengurus balai musyawarah)
L .KD]LQDKMDEDWDQDGPLQLVWUDVLNHXDQJDQ
M $]OLPSHQMDJDSDQDKSHUDPDOXQWXNPHQJHWDKXLSHQGDSDWSDUDGHZDGHZD
0 komentar:
Posting Komentar