Masyarakat Indonesia pada Masa PraAksara, Hindu-Budha dan Islam
Zaman PraAksara adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan, dimulai sejak manusia ada, berakhir ketika manusia sudah mengenal tulisan. Secara geologis, sejarah perkembangan bumi dibagi 4 periode : zaman arkaekum (2500 juta tahun lalu), palaeozoikum (250 juta tahun lalu), mesozoikum (140 juta tahun lalu) dan neozoikum/kenozoikum (60 juta tahun lalu).
Secara arkeologis, sejarah perkembangan manusia dibagi menjadi 2 yaitu : zaman batu dan zaman logam. Zaman batu dibagi menjadi 4 yaitu paleolithikum (batu tua), mesolithikum (batu tengah), neolithikum (batu baru), megalithik (batu besar).
Tradisi megalithik : membangun batu yang berukuran besar, contoh : menhir, dolmen, kubur peti batu, waruga, sarkofagus, punden berundak, patung.
Menurut tingkat kehidupan sosial ekonomi, kehidupan manusia praaksara dikelompokkan menjadi 3 yaitu : masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Nilai budaya masa PraAksara yaitu Kepercayaan : animisme (memuja roh halus/makhluk ghaib); Gotong royong; Musyawarah; Keadilan; Tradisi bercocok tanam; Bahari (pelayaran).
Peninggalan Masa PraAksara
1. Dolmen
Masyarakat Indonesia pada Masa PraAksara - Dolmen
2. Waruga
waruga
3. Sarkofagus
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan di China Selatan, termasuk bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia secara bergelombang dan bertahap. Bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia dinamakan bangsa Melayu yang dibagi menjadi 2, yaitu bangsa Proto Melayu (Melayu tua) dan Deutero Melayu (Melayu muda).
Baca Juga: Rangkuman Materi SMP Kelas 8 Semua Pelajaran Lengkap!
Ada 4 teori yang menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-Budha yaitu :
1). Waisya : proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India
2). Ksatria : proses penyebaran kebudayan Hindu-Budha dibawa oleh golongan ksatria (bangsawan, prajurit)
3). Brahmana : proses penyebaran kebudayan Hindu-Budha dibawa oleh golongan brahmana (pendeta)
4). Arus balik : banyak pelajar Indonesia yang belajar Hindu-Budha di India kemudian disebarkan ke Indonesia
Contoh hasil akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan asli Indonesia yaitu candi, punden berundak, prasasti, patung, seni pahat, seni ukir (relief), aksara dan sastra.
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
1. Kutai
Letaknya di sungai Muara Kaman, Kalimantan Timur. Raja yang pernah memerintah : Kudungga, Asmawarman dan Mulawarman. Peninggalannya : 7 Yupa. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan. Berikut yupa kerajaan Kutai :
2. Tarumanegara
Kerajaan hindu beraliran wisnu. Raja yang terkenal : Purnawarman. Mata pencaharian rakyatnya : bertani dan berdagang.
3. Sriwijaya
Letaknya di Palembang, dekat Sungai Musi. Raja yang terkenal : Balaputradewa, memerintah pada abad 9 M. Mata pencaharian masyarakat : Berdagang. Merupakan pusat ilmiah pelajaran agama budha.
4. Mataram Kuno :
Berdiri pada abad 8 M. Diperintah oleh Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Dinasti Syailendra (Budha). Masa kejayaan dipimpin oleh Dyah Balitung (898-911 M). Peninggalan Dinasti Sanjaya : Candi Dieng dan Prambanana. Peninggalan Dinasti Syailendra yaitu Candi Borobudur dan Mendut.
5. Medang
Letaknya didekat Jombang, tepi sungai Brantas. Didirikan oleh Mpu Sindok, sekalian menjadi raja pertama. Masa kejayaan dipimpin oleh Raja Airlangga. Mata pencaharian rakyatnya : pelayaran dan perdagangan. Berikut patung Raja Airlangga :
6. Kediri
Berawal dari pembagian kerajaan oleh Airlangga menjadi Janggala dan Panjalu (Kediri). Namun, ketika Airlangga wafat, Janggala dan Panjalu perang, dimenangkan oleh Panjalu. Masa kejayaan dipimpin oleh Raja Jayabaya. Mata pencaharian rakyatnya : pelayaran dan perdagangan.
7. Singasari
Didirikan oleh Ken Arok, pada tahun 1222 M. Masa kejayaan dipimpin oleh Raja Kertanegara. Mata pencaharian rakyatnya : pertanian dan perdagangan.
8. Majapahit
Kerajaan Hindu-Budha terbesar di Indonesia. Letaknya didekat Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya, sekaligus Raja pertama. Raden Wijaya berhasil meruntuhkan Jayakatwang dan menghancurkan tentara Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan.
Masa kejayaan dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk yang dibantu Gajah Mada dan menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Mata pencaharian rakyatnya : pertanian, pelayaran dan perdagangan.
Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 sampai ke-13M melalui jalur perdagangan yang dibawa oleh pedagang dari Arab, Persia dan India. Islam berkembang di Indonesia melalui perdagangan, pernikahan, pendidikan dan kesenian.
Kesultanan Islam yang ada di Indonesia
1. Samudra Pasai
Letaknya di utara Perlak, Loksumawe dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Sultan yang pernah memerintah : Malik As-Saleh, Malik At-thahir dan Mahmud Malik Az-zahir. Mata pencaharian masyarakatnya : perdagangan lada, sutra dan kapur barus.
2. Aceh Darussalam
Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah dan menjadi sultan pertama. Masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, bidang keagamaan berkembang yang didukung oleh ulama Nurudin Ar-Raniri.
3. Demak
Kesultanan pertama di Pulau Jawa. Didirikan oleh Raden Patah dan merupakan sultan pertama. Merupakan pusat perkembangan agama Islam yang didampingi oleh Wali Songo. Masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Trenggono.
4. Banten
Didirikan oleh Fatahillah. Menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Agama Islam. Masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Makassar
Berawal dari kerajaan Gowa dan Talo yang bergabung menjadi satu, dipimpin oleh raja Gowa. Setelah masuk Islam, menjadi kesultanan Makassar. Masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Hasanudin.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Rangkuman dari Video Youtube dan Zoom, Dijamin Anti Sistem Kebut lagi guys!
6. Mataram
Didirikan oleh Sutawijaya dan mejadi sultan pertama. Masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Agung. Mata pencaharian rakyatnya pertanian.
7. Ternate dan Tidore
Ternate merupakan kesultanan paling maju, hingga menyebabkan persekutuan yaitu Uli Siwa dipimpin oleh Ternate dan Uli Lima dipimpin oleh Tidore. Ternate merupakan pusat perdagangan rempah – rempah seperti pala dan cengkeh.
8. Banjar
Berawal dari Kerajaan Banjar, dipimpin oleh Raden Samudra. Ketika perang melawan Nagara Daha, Banjar meminta bantuan Demak dan apabila menang, Banjar dan semua rakyatnya akan masuk Islam. Setelah menang, menjadi Kesultanan Banjar. Mata pencaharian rakyatnya : perdagangan lada.
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia
1. Masjid : Tempat ibadah umat Islam. Masjid yang merupakan peninggalan Kesultanan yaitu Demak, Menara Kudus, Banten, dan Baiturrohman (Kesultanan Aceh) sebagai berikut :
2. Keraton : Istana raja/sultan. Yang sampai saat ini masih ada yaitu Keraton Surakarta :
3. Kaligrafi : tulisan indah dalam bahasa Arab
4. Seni tari : yang merupakan peninggalan kesultanan yaitu Tari Saman
5. Debus : kesenian bela diri dari Banten
6. Perayaan sekaten dan grebeg : Upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW
7. Karya Sastra : berupa babad, hikayat, suluk dan syair.
0 komentar:
Posting Komentar